Latest Article Get our latest posts by subscribing this site

Bahasa Cinta yang Unik



Dalam tataran emosi, cinta masih sangat abstrak Buktinya, banyak sekali definisi tentang cinta dan tak ada satu pun yang dianggap baku. Untuk mengekspresikannya, kita perlu “bahasa cinta”.

Begini misalnya :

Kamu lagi suntuk berat karena banyak tugas, uang saku ngepas, ortu kamu sibuk melulu. Apa yang paling kamu harapkan untuk mengusir suntuk itu?

a. Apakah seorang teman datang membantu mengerjakan tugas?
b. Ortu kamu ngasih segepok uang.
c. Kamu ingin ortu datang dan ngajak kamu makan di luar?

Kalau kamu memilih jawaban yang pertama, berarti bahasa cintamu adalah pelayanan. Jika kamu pilih yang kedua, bahasa cintamu adalah hadiah. Sedangkan yang ketiga adalah waktu yang berkualitas. Inilah yang ditulis oleh Gary Chapman & Ross Campbell M.D dalam bukunya Lima BahasaKasih untuk Anak-anak. Dua bahasa cinta yang kedua adalah sentuhan fisik (misalnya tepukan di pundak, rangkulan, dsb) dan kata-kata penegas (ungkapan verbal: “Aku senang melihatmu rajin” dsb.)

Mengenali bahasa cinta adalah proses pembelajaran yang sulit, karena pada dasarnya tiap orang punya bahasa primer yang berbeda. Kamu mungkin terbiasa untuk memeluk dan mencium pipi teman sebagai ekspresi keakraban, tetapi tidak bagi teman kamu. Mungkin dia akan merasa risi. Kalau terus-terusan kamu berlaku demikian sementara dia tidak bereaksi, bisa-bisa sohiban jadi batal.

Dari buku Lets Talk About Love – Sygma
http://rohis.itsar.org

Mus’ab bin Umair – Si Tampan nan Shalih

 
Semua penduduk Makkah pasti mengenalnya. Dia berasal dari keluarga yang kaya raya. Pakaiannya bagus, terbuat dari bahan yang halus dan mahal. Rambutnya tersisir rapi. Tubuhnya harum. Langkah kakinya gagah dan tegap. Cakap bicaranya, baik perangainya. Semua orang menyukainya. Dialah Mus’ab bin Umair.
Suatu hari, tersiar kabar adanya seorang bernama Muhammad, yang mengaku nabi dan membawa ajaran baru. Ajaran yang sangat berbeda dengan keyakinan penduduk Makkah. Mus’ab pun ingin tahu, seperti apa ajaran yang dibawa Nabi Muhammad.

Hari itu, Mus’ab bin Umair keluar dari rumahnya. Dia ingin menemui Nabi Muhammad. Dia mendapatkan kabar, Nabi Muhammad ada di rumah Arqam bin Abil Arqam, di bukit Shafa. Mus’ab pun segera menuju ke sana.

Sesampai di rumah Arqam, ia melihat ada seseorang yang sedang membacakan sesuatu. Orang itu adalah Nabi Muhammad. Di depannya ada sekelompok orang yang mendengarkan. Bacaannya sangat merdu dan indah. Mus’ab terpesona, hingga dia meneteskan air mata. Dia pun masuk Islam.

Sejak itu, Mus’ab selalu datang ke rumah Arqam. Dia mengikuti pengajian Nabi Muhammad. Mus’ab melakukannya dengan diam-diam. Dia takut diketahui oleh ibunya. Ibunya pasti tidak mengizinkanya mengikuti ajaran Muhammad.

Hingga suatu ketika, keluarga Mus’ab mengetahui keimanannya. Mus’ab pun dikurung di dalam rumahnya. Namun, Mus’ab bisa kabur. Dia lalu ikut hijrah menuju Habasyah.

Mus’ab telah berubah. Dulu dia adalah pemuda gagah dan tampan yang selalu berpakaian mewah. Sekarang, Mus’ab adalah seorang pemuda yang tak memiliki apa-apa, selain iman di hatinya. Tubuhnya kurus. Bajunya jelek, penuh tambalan.

Para sahabat nabi sedih melihat diri Mus’ab. Namun Rasululah tersenyum dan berkata , “Dahulu aku lihat seorang Mush’ab yang tak ada duanya dalam kemewahan dan kesenangan, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.”

Meskipun kini miskin, Mus’ab bin Umair tak kehilangan kecerdasan dan kepintarannya. Ketika orang-orang Madinah banyak yang beriman, Rasulullah mengutus Mus’ab untuk berdakwah di sana.

Dengan rendah hari, Mus’ab menolak karena banyak orang yang lebih tua dan lebih pantas mengemban amanah berat ini. Namun Rasulullah menenangkan hati Mus’ab. Mus’ab pun berangkat ke Madinah untuk mengajarkan Islam di sana.

Ketika perintah Hijrah turun, Mus’aib pun ikut pindah ke Madinah. Mus’aib juga berjuang bersama Rasulullah dalam perang Badar dan perang Uhud. Dalam perang Uhud inilah, Mus’aib gugur sebagai syuhada.

Saat itu, Mus’aib bertempur sambil membawa bendera Islam. Tiba-tiba, datanglah seorang Quraisy bernama Ibnu Qumaiah. Dia langsung menebas tangan kanan Mus’aib. Bendera yang dipegangnya pun jatuh. Lalu, dengan cepat Mus’aib mengambil bendera dengan tangan kirinya. Musuh pun menebas tangan kirinya. 

Mus’aib berdiri tanpa lengan. Hingga akhirnya tubuhnya roboh ditembus tombak musuh. Mus’ab gugur.
Usai perang, Rasulullah melihat para syuhada yang gugur. Diantara para syudaha itu, Rasulullah melihat jasad Mus’aib. Beliau pun menangis, dan tangisannya terdengar oleh kaum muslimin.

Inilah Mus’ab bin Umair. Pemuda gagah dan tampan yang rela meninggalkan kekayaannya dan memilih menjadi pengikut Rasulullah. Pemuda shalih dan gagah berani yang rela mengorbankan dirinya demi membela agama Allah dan Rasul-Nya.
http://www.adzkia.net / foto i-net

Inilah Waktu yang Tepat Mengucapkan ‘Barakallah’

 
Sobat, pernah dengar lagunya Maher Zain yang judulnya Barakallah? Nah… buat Sobat  yang sering datang ke walimahan, pasti udah akrab banget di telinga ya Sob? 


Sobat pernah bertanya-tanya dalam hati gak Sebenarnya kapan aja sih waktu yang tepat untuk mengucapkan ‘barakallah’? apakah pada orang yang menikah saja? Nah… berikut ini akan kasih penjelasan lengkapnya Sob, kapan waktu yang tepat untuk mengucapkan ‘barakallah’? simak ya Sob… 

Barakallah adalah ungkapan yang baik. Namun, tidak semua kejadian bisa ditanggapi dengan ucapan ‘barakallah’.  Ada waktu yang tepat untuk mengucapkan do’a ini, yaitu:
 
1. Ketika mendapat hadiah atau pemberian 

 Sobat pernah diberikan hadiah oleh orangtua, saudara, sahabat, rekan kerja? nah… ketika diberikan hadiah, jangan lupa untuk mendoakan kebaikan bagi orang yang telah memberi. Seperti yang dicontohkan oleh para sahabat Nabi ketika mendapat kiriman daging dari Siti ‘Aisyah ra. Salah satu do’a yang baik dan cukup simpel adalah “Baarakallah laka/ki/kum”.
 
2. Ketika hendak memberi hadiah
Ketika kita akan memberikan hadiah kepada orang lain, sebaiknya ucapkan doa, agar hadiah yang kita berikan diberkahi Allah dan bermanfaat bagi si penerima. 
 
Jika kita lebih dulu mendapat doa ‘barakallah’ dari orang yang kita beri, maka jawablah dengan ‘wa fika/ki/kum barakallah.
  
3. Ketika ada yang millad
Ketika ada anggota keluarga, saudara, guru ataupun teman yang sedang millad, kita boleh mendoakan keberkahan bagi usianya yang semakin berkurang itu. Doanya yaitu, “Baarakallaah fii ‘umrik” yang artinya “Semoga Allah memberkahi usiamu”.
 
4. Ketika pernikahan
Nabi SAW mengajarkan agar kita mendo’akan pengantin yang baru menikah dengan doa:
بارك الله لك وبارك عليك وجمع بينكما في خير
Baarakallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a bainakumaa fi khoir.
Artinya: “Semoga Allah senantiasa memberkahimu dalam keadaan mudah dan dalam keadaan sulit, serta mengumpulkan kalian berdua senantiasa dalam kebaikan.”
 
5. Ketika bayi yang baru dilahirkan

Ketika ada saudara, tetangga maupun teman kita yang mendapat rezeki anak yang baru lahir, kita dianjurkan untuk mendoakan keberkahan bagi mereka dan si anak yang baru lahir tersebut. Bacaannya adalah;
“Barakallahu laka fil mauhub, wa syakarta al wahib, wa balagha asyuddahu, wa ruziqta birrahu.”
Artinya: “Semoga Allah memberkati kamu pada anak yang dikurniakan-Nya kepadamu, semoga kamu mensyukuri Tuhan Yang Maha Pemberi, semoga anak itu akan mencapai umur kuat/matangnya dan semoga kamu akan diberi rezeki kebaikannya.”
 
Nah… Sob, sekarang sudah tahukan waktu yang tepat untuk mengucapkan ‘barakallah’? semoga doa-doa yang kita ucapkan untuk orang lain, akan menjadi doa terbaik bagi kita juga ya Sob. So… jangan pelit untuk mendoakan orang lain, apapun kondisi kita.
 
Wallahu’alam.
 
Semoga bermanfaat.
 
Referensi: dari berbagai sumber/ http://annida-online.com

Menggenggam Janji Syawal

 
“Hey, kenapa kau melihatku seperti itu?”

‘Deg’… Aku langsung menundukkan pandanganku dan menatap ujung sepatuku. Tatapan kagumku ternyata telah terbaca olehnya.

“Ah, tidak apa-apa, hanya saja senyummu begitu indah, sungguh.” Aku menjawab dengan lirih lalu terdiam kembali. Sudah seminggu ini aku selalu menghampirinya. Sekedar menatapnya di atas balkon rumah atau mengamatinya sembari berjalan pelan itu sudah cukup menghibur laraku. Mungkin ia merasa risih dengan tatapanku yang aneh kepadanya. Sebenarnya banyak hal yang ingin aku sampaikan. Mulai dari kerinduan hingga kegundahan yang tak berkesudahan. Tapi bagaimana mungkin aku bisa mengungkapkan itu semua kepadanya? Kegundahan kini menari-nari di kepalaku. Ada kata-kata yang terbenam dalam dasar hati namun sulit untuk terbit lagi. Ya sulit. Karena aku merasa, menyampaikan segala yang kurasa kepadanya sama saja dengan menyesali hal yang sudah terlewatkan atau mungkin sudah PERGI.

“Ada yang ingin kau sampaikan padaku?”

Aku terkejut bukan kepalang saat ia bertanya, entah mengapa seolah ia mampu membaca pikiranku. Aku menghela nafas panjang dan mencoba merangkai kata. Kata-kata yang terbenam di dasar hati itu bergemuruh kuat dan memaksa agar terbit lagi!

“Mau kah kau sampaikan salam rinduku kepada Ramadhan?” ujar ku sambil tetap menatap ujung sepatuku-lagi.

“Tentu… hanya salam rindu?” Wajahnya yang ramah seketika berubah menjadi dingin.

“Dan permohonan maafku.”
 
 “Hanya itu? Tidakkah kau ingin bertemu dengannya lagi di tahun yang akan datang?” Aku terhenyak. Mataku mulai berkaca-kaca saat mendengar pertanyaannya.
“Tentu, aku ingin bertemu lagi dengannya, bercengkrama lagi seperti saat ia datang.” Tak terasa rinai dari mataku membasahi pipi. Perasaan bersalahku semakin dalam. Bagaimana tidak? Saat Ramadhan datang, aku benar-benar tidak menyambutnya dengan baik. Bahkan aku hanya sibuk sendiri dengan urusan duniawi hingga Ramadhan terlalu lama menunggu di pelataran. Bulan Ramadhan datang sebagai bulan Al Quran, bulan kebaikan, bulan pengampunan. Lantas tak banyak yang ku lakukan untuknya. Aku sungguh tidak memberikan segala yang terbaik untuknya. Aku lalai dalam menyambutnya, hingga akhirnya ia pulang dengan rasa kecewa di hatinya. Kini ia sungguh pergi, tapi aku berharap bisa bertemu dengannya lagi tanpa membuatnya merasa perih.

“Aku akan sampaikan salam mu kepada sahabatku, Ramadhan. Asalkan kau hapus air matamu dan berjanji untuk menghidupkan semangatnya di setiap bulan, tunggulah ia dengan ke istiqomahan mu hingga Rabb mu mempertemukan engkau kembali dengannya. Apakah kau bisa memegang janji ini?”

“In shaa Allah, aku akan tetap menghidupkan semangatnya di setiap bulan… In shaa Allah… aku akan berusaha. Terimakasih Syawal.”

“Berterimakasihlah kepada Rabbmu.”

“Alhamdullilah hi robbil alamin. Segala puji hanya milik Allah.”

Lalu aku kembali menatap Syawal yang kini tersenyum ramah kepadaku. Oh, andai aku bisa memeluknya. Tapi tanganku tak sampai menggapainya. Malam itu aku tersenyum di atas balkon rumahku, masih bersamanya. Menatap lengkungan indah di wajahnya. Menggenggam janji bersamanya.

Yuk, Muliakan Tetangga!





Islam adalah agama yang sempurna. Tak ada satu pun kegiatan dalam hidup ini yang luput dari pengaturan Islam. Termasuk di dalamnya adab terhadap tetangga. Islam telah mengatur dengan sedemikian baik bagaimana seharusnya kita berlaku kepada tetangga.

Rasulullah pun sangat memuliakan para tetangga. Tetangga memiliki kedudukan yang agung dalam kehidupan beliau. Beliau pernah berssabda,

“Malaikat Jibril senantiasa mewasiatkan agar aku berbuat baik kepada tetangga, sehingga aku mengira ia (jibril) akan memberikan hak waris (bagi mereka).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Beliau mewasiatkan Abu Dzar,
“Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak makanan, perbanyaklah kuahnya, dan biasakanlah berbagi dengan tetanggamu.” (HR. Muslim)

Beliau juga memperingatkan dari bahaya mengganggu tetangga. Beliau bersabda,
“Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya.” (HR. Muslim)

Oleh sebab itu, hendaklah kita senantiasa berlaku baik kepada para tetangga. Rasulullah bersabda,
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berlaku baik kepada tetangganya.” (HR. Muslim)

Sumber : Sehari di Kediaman Rasulullah/Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim/Darul Haq/2013

15 Alasan Kenapa Kamu Perlu Ikut Rohis (dan Gak Kamu Dapet di Ekskul lain)

  

Udah gak jamannya rohis cuman belajar a-ba-ta-tsa. Itu namanya TPA. Singkatan dari Tempat Pembuangan Akhir? Bukan atuh. Taman Pendidikan al-Qur’an hehe..
 
Kegiatan Rohis gak cuman mengaji dan panitia shalat jum’at. Rohis di era sekarang telah berevolusi (caelah bahasanya..) dari yang sekedar belajar mengaji menjadi "lembaga terpusat pengembangan potensi remaja muslim". Catet dan garis bawahi ya.
Remaja Indonesia saat ini sudah meninggalkan peran paling pentingnya : ujung tombak peradaban. Kini "tombak bangsa" itu tumpul di balik status-status fb yang galau dan twit-twit narsis yang mubazir. Siapa yang bertanggung jawab atas kekacauan ini? Tentu kita semua. Tapi siapa yang dituntut bergerak paling dahulu untuk memulai perbaikan ini? ROHIS lah jawabannya.
Demi menjawab tantangan zaman, kurikulum Rohis sudah dibuat lebih komprehensif. Isinya gak lagi sekedar ngaji baca qur’an. Anak Rohis sekarang udah keren-keren. Udah bisa taklim ke kelas-kelas. Sebulan sekali tafakur alam ke gunung atau cagar alam. Akhwatnya suka botram atau belajar masak. Kadang kumpul bareng belajar buat ujian minggu depan.
Belum lagi bicara organisasi. Anak rohis jagonya diskusi peradaban dengan visi-misi yang jauh ke depan. Kalau ada bencana nasional, anak rohis yang paling dulu galang dana kumpulin receh untuk disalurkan ke yang membutuhkan. Rapat suka dilakuin sepulang sekolah. Yang dibahas macem-macem. Intinya membangun lingkungan sekolah menjadi lebih islami lagi.
Dengan bedanya Rohis di jaman sekarang, Rohis yang semakin matang dan up-to-date, saatnya kamu buang pikiran jadul tentang Rohis.
Setidaknya, ada 15 hal-hal yang bakal kamu dapet kalau kamu mau ngembangin diri di Rohis. Manfaat ini berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman di dakwah sekolah. Penerapannya mungkin sedikit berbeda. Tapi secara umum sama kok insyaAllah..
1. Belajar sosialisasi
Ini keuntungan praktis ketika kamu dilantik jadi anggota rohis. Belajar bergaul. Di rohis kamu akan terbawa suasana pro aktif. Kamu akan terdorong untuk berkarya. Baik itu di kegiatan mentoring, taklim kelas, atau tafakur alam. Kamu akan dapet banyak teman. Lebih dari sekedar teman, tapi teman yang sholeh-sholehah. 
2. Memiliki "keluarga"
Banyak temen mimin yang bilang, "rohis itu keluarga kedua aku". Mimin juga merasakannya. Di rohis kita terbuka. Ada masalah pribadi bisa dishare dan direspon tanpa harus dibully atas kelemahan kita. Manusia memang makhluk yang lemah bukan? Kakak mentor akan membantu mencari jawaban atas permasalahanmu. Itulah gunanya keluarga. Rohis feels like home… 
3. Berbagi keterampilan dengan yang lain
Nah, di Rohis banyak berkumpul anggota dengan berbagai keterampilan yang unik. Ada yang jago murottal qur’an. Ada yang hafal qur’an beberapa juz. Ada juga yang bakat seni. Kamu bakatnya apa? Berbagi keterampilan bisa nambah pengalaman yang pasti manfaat buat pengembangan diri kamu. 
4. Soft skill
Soft skill bisa bermakna kemampuan mental dan nalar yang gak kita pelajari di bangku sekolah. Padahal, kemampuan ini diperlukan di dunia kerja.

Rohis menyediakan berbagai pelatihan untuk bekal peningkatan kemampuan diri. Dari pelatihan jurnalistik, pelatihan kepemimpinan, organisasi, berfikir kreatif, dan lainnya. Rasakan bedanya setelah kamu lulus SMA. Pelatihan soft skill dari Rohis akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih siap memasuki dunia kampus atau dunia kerja. 

5. Kemampuan organisasi
Di sekolah, selain OSIS dan MPK, di rohis kamu akan belajar dan mempraktekkan berbagai teori organisasi. Biasanya disampaikan oleh alumni yanh sedang kuliah. Gak sedikit lho jebolan rohis yang memegang amanah penting di kampusnya kelak. Sudah banyak alumni rohis yang jadi presiden mahasiswa, ketua himpunan, atau ketua dkm di mesjid kampusnya. Kamu mau?
6.mempelajari pedoman hidup seorang muslim : Al-Quran.
Di rohis Kita akan diajarin cara membaca Al-Qur’an. Lebih dari itu kita juga akan belajar ilmu tajwid, ilmu tahsin, ilmu tafsir, dan ilmu tadabbur. Ilmu-ilmu itu adalah pondasi yang penting dalam mempelajari Al-Qur’an.
7. Pelengkap pelajaran agama di sekolah
Berapa jam kita belajar agama di sekolah? Dari dulu sampai sekarang hanya dua jam perminggu (untuk sekolah negri). Waktu sesingkat ini.tidaklah cukup untuk mempelajari islam hingga membekas dalam jiwa kita. Agama hanya jadi hafalan.
 
Di Rohis kita belajar agama lebih dalam dan hebatnya lagi kita ikut mempraktekkannya bersama anggota Rohis lainnya. Lamanya tergantung keaktifan kita. Kalau kamu jadi pengurus atau mentor di rohis, bisa 6-7 hari kamu intensif belajar islam.

8. Jaringan ke rohis sekolah lain di dalam/luar kota
Saya sudah merasakannya dan saya harap kamu juga. Meskipun tidak semua rohis tergabung pada sebuah forum silaturahim dengan rohis smp/sma lain, tapi jaringan rohis di beberapa kota besar sudah maju. Siapa tahu sekolahmu salah satunya?
9. Sehat!
Kok?
Rohis memang bukan ekskul olahraga. Tapi rohis peduli kesehatan!
Dalam islam Rasulullah menganjurkan muslim untuk menjaga kesehatan. Caranya lewat berolahraga, shaum, mendaki gunung, merawat diri, dan menjaga asupan makanan. Meskipun di rohis kamu gak latihan fisik setiap minggu, tapi di sini kita dibiasakan dengan suasan shaum sunnah, jalan sehat ke kaki gunung, tafakur alam, dan berlatih mengontrol emosi. Kesemuanya itu juga bisa membuatmu sehat.
*beberapa rohis ada yang bekerja sama dengan Thifan untuk mengenalkan bela diri islami di dalam program kerja rohis. 
10. Mengasah jiwa sosial
Dua hari besar islam, Idul fitri dan Idul adha, menjadi momen penting bagi rohis untuk berbagi terhadap sesama. Biasanya di momen ramadhan rohis melakukan bakti sosial atau buka bersama anak yatim. Di idul adha rohis terlibat aktif menjadi panitia idul qurban. Dimulai dari mengumpulkan dana membeli hewan qurban, sampai memotong-motong daging kurban untuk dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.
11. Memulai langkah sebagai entrepreneur
Dari mana rohis memiliki uang untuk menjalankan program-programnya yang sangat banyak?
Selain iuran, rohis juga mengusahakan suntikan dana dari bisnis ala rohis. Banyak anggota rohis yang diajarkan berjualan. Item jualannya bervariasi. Bisa donat, kue, gorengan. Bisa juga bazar buku, majalah, kaset dan vcd islami. Segala sumber keuangan yang halal akan diusahakan rohis untuk mencukupi kebutuhan anggarannya. Kamu bisa menjajaki salah satu programnya. Boleh juga semuanya. 
12. Terjaga dari maksiat; rokok, narkoba, free seks jauh!
Rokok dan Free Seks itu musuh kita bersama! bukan hanya musuh Rohis semata. Bedanya di Rohis kita melawan! kita gak akan diem melihat rokok menyebar ke teman – teman kita apalagi narkoba dan free seks. LAWAN!
13. Terbiasa tawazun mengejar dunia dan akhirat
Buat saya, sekolah itu bukan hanya alat untuk mengejar kesuksesan dunia saja. Lulus SMA trus kuliah lalu kerja? No man! Sekolah adalah wadah kita mengembangkan kemampuan pribadi, sosial, dan spiritual kita. Seharusnya saat kita lulus SMA pengetahuan kita bertambah, kemampuan sosial kita bertambah, kedekatan kita pada Allah juga bertambah. Sayang seribu sayang, kurikulum SMA Negeri kita tidak menuju ke arah sana. Maklum, adaptasi dari sekolah sekuler jadinya sangat miskin dengan nilai agama.
Di sinilah Rohis mengambil tempat.
Rohis jadi semacam “pelampiasan” atau “pelarian” bagi siswa yang rindu akan kesucian jiwa dan ketenangan batin. Cara menuju kesana adalah berkumpul bersama komunitas yang selalu mengingatkan kita akan keindahan alam akhirat. Yang saling menasehati satu sama lain. Yang saling menjaga juga saling membantu. Mendorong kita berprestasi di sekolah, sambil memperdalam keimanan dan ketakwaan juga. Gak ada yang lebih enak dari keseimbangan dunia dan akhirat bukan?
14. Wawasan yang bertambah… bertambah.. bertambah..
Satu diantara banyak hal yang saya suka dari Rohis adalah komitmen mereka dalam meningkatkan wawasan anggotanya. Di dalam mesjid terpasang rak buku yang berisi buku – buku islam berkualitas. Tafsir, kajian hadits, kisah sahabat, fiqh ibadah dan lainnya. Lebih dari itu di beberapa Rohis juga ada kajian pekanan yang mengundang ustad yang berlimpah wawasannya. Topik yang dibahas beragam. Setiap PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) biasanya Rohis bekerjasama dengan sekolah mengadakan Tabligh Akbar yang mengundang Ustad kondang. Saat liburan semester Rohis juga sering mengadakan pelatihan mentoring, kaderisasi terpusat, pelatihan sholat khusyuk, tahsin Al-Qur’an dan pelatihan lainnya. Gak ketinggalan semarak ramadhan yang diisi dengan pesantren kilat, BBAQ (Belajar Baca Al-Qur’an), dan ceramah tarawih. Ini semua udah lebih dari cukup dalam menambah wawasan kita. 
15. Calon Ketua OSIS Most Wanted!.
Anggap saja ini efek samping dari menjadi Anggota Rohis. Biasanya bursa calon ketua OSIS diisi oleh siswa berprestasi atau anggota Rohis. Saya serius. Mungkin karena lingkungan organisasi yang kondusif di dalam rohis sehingga mereka berani memajukan anggotanya untuk berkompetisi menjadi ketua OSIS. Dan gak jarang Rohis yang menang!
Kenapa ya?
Salah satu jawabannya mungkin karena Sekolah merindukan Ketua OSIS yang religius, smart dan supel. Dari mana dapet ketua OSIS seperti itu kalau bukan dari Rohis bukan!
Seperti yang saya sebutkan di atas, bahwa daftar ini tidak identik terwujud dalam setiap Rohis pada saat ini. Mungkin ada 4-7 saja yang terpenuhi. Mungkin hanya 1? atau mendekati keseluruhannya. Itu semua bergantung dari seberapa makmur Rohis dibangun oleh anggotanya. Semangat kita adalah ingin memenuhi semuanya, meskipun butuh tenaga dan keringat yang tidak sedikit. Tapi inilah kondisi ideal yang ingin kita bangun. Kalau kamu punya pengalaman menarik di Rohis boleh tuh ditambah di daftar ini. Gimana, ada?

(http://rohis.itsar.org)
"Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (Agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian....." (QS: Muhammad:7)
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Zona Pelajar Smart - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger